Sabtu, 29 Maret 2008

H!sTory

Masa Kolonialisme

Kalau kita pikirkan mengapa orang2 Eropa sana lebih maju drpd orang2 Indonesia, mungkin ini jawabannya. Karena sejak dulu mereka sdh terbiasa unk bekerja keras dan lebih semangat dari kita. Lho, kan nenek moyang kita juga, ada yg pelaut la, tanam paksa dan kerja paksa pun dilakoni. Apa iya hanya dengan itu saja cukup?
Ternyata tidak!

Kita tahu bahwa Negara kita beriklim tropis dan mempunyai tanah dan lahan yang subur. Kasarnya, kalau kita menanam biji singkong lalu bermalas-malasan selama 3 bulan, toh singkongnya akan tetap tumbuh dengan baik. Beda dengan negara2 Eropa. Iklimnya yang menyebabkan tanah mereka tidak subur dan begitu dingin itu menyebabkan mereka tidak mau tinggal diam. Mereka sangat membutuhkan rempah-rempah untuk menghangatkan tubuh dan menjaga stamina mereka, seperti lada, merica dan jahe. Awalnya mereka membeli melalui para pedagang Islam di sekitar Terusan Suez yang meletakkan harga sangat mahal untuk rempah2. Ya iya dong tinggi, wong mereka belinya dari Asia dengan berlayar berbulan-bulan koq. So, saat pelayaran dan perdagangan Islam berjaya di sekitar Terusan Suez karena salah satu dagangan mereka rempah2 dari Timur termasuk Indonesia, Bangsa Eropa mulai kesulitan. Mereka pun mengatur siasat untuk dapat membeli rempah-rempah dari Negara asal penghasilnya agar lebih murah dan keinginan Eropa untuk menguasai dan menyebarkan Kristen (Gospel) ke Asia yang di kenal dengan 3G (Gold, Glory dan Gospel).

Saat Islam sedang berjaya di Timur Tengah dan perdagangan mereka lancar di terusan Suez, mereka tidak terfikirkan untuk memperluas daerah penyebaran Islam ke Barat, yaitu ke Laut Atlantik. So, Islam hanya tersebar ke timur yaitu ke Benua Asia termasuk Indonesia. Jadi, ini menjadi kesempatan emas bagi Eropa untuk menyebarkan Kristen di Barat dan Timur.

Saat itu, di Eropa pun sedang terjadi konflik antar Negara. Melihat itu, seorang pimpinan Kristen Eropa berusaha untuk menyatukan mereka dan bersama-sama mencari rempah-rempah ke Negara lain sambil memperluas wilayah kekuasaan mereka, mencari daerah jajahan dan menyebarkan Kristen. Maka, Inggris disatukan dengan Spanyol untuk menguasai Samudera Atlantik dan terus ke barat, sedangkan Belanda disatukan dengan Portugis untuk menguasai Afrika dan terus ke Barat. Saat itu masih dipercayai teori yang mengatakan bahwa bumi itu datar. Jadi, mereka pasti tidak akan bertemu nantinya dan tidak akan ada lagi pertengkaran dan perselisihan.

Dimulai dari Christoper Colombus pada tahun 1492 yang menemukan Amerika lewat Haiti, Honduras, Dominica dan kawasan Kepulauan Pasifik. Colombus beranggapan ia telah menemukan pusat rempah2 Asia.

Pada 1495, Bartolomeuz Diaz dari Portugis terdampar di Tanjung Harapan, bagian selatan Afrika. Dari catatannya, Vasco Da Gama thn 1498 melanjutkan perjalanan menuju Calicut, India. Mulai saat itu, orang Portugis dapat membeli rempah2 dari Maluku melalui Islam Malaka yang berdagang ke India.

Pada tahun 1511, Gubernur Portugis Alfonso d’albuquerque berhasil menaklukkan Islam Malaka dan memasuki maluku tahun 1512. Sedangkan Spanyol yang melewati jalur Barat sampai di Ternate dan Tidore melewati Filipina. Spanyol beranggapan bahwa Portugis merebut daerah jajahan mereka di daerah barat. Sementara Portugis juga beranggapan bahwa Spanyol merebut daerah jajahan Timur mereka. Dalam pertemuan Portugis dan Spanyol di Maluku itu, terjadi perang merebut rempah-rempah.

Jadi, mengapa orang Filipina ada yang berdarah Portugis dan ada juga yang berdarah Spanyol? Karena kedua Negara tersebut pernah singgah dan juga berperang disana dalam waktu yang cukup lama disbanding dengan Maluku yang saat itu sudah dikuasai sebelumnya oleh Islam.

Tahun 1596, Belanda yang dipimpin Cournelis De Houtman mendarat di Banten dan langsung mengambil alih perdagangan merica. atas usul Van Neck, Ratu Wilhelmina dari Belanda resmi mendirikan Perserikatan Perusahaan Hindia Timur atau VOC (Vereenidge Oostindische Compagnie) pada tanggal 20 Maret 1602.

Dengan berdirinya VOC, mulailah babak awal kolonialisme bangsa Eropa di Indonesia. Tiap tahun, VOC sanggup menyetor 40.000.000 Golden pajak ke kas negeri Belanda. Pemerintah memberi kebebasan penuh pada VOC untuk :
Hak monopoli dagang
Bentuk pemerintahan sendiri
Membangun armada tentara sendiri
Memungut pajak
Perangi pemberontak

Sampai dibubarkan tahun 1799, Bangsa Indonesia telah merasakan berbagai penderitaan yang sangat pedih, terutama di masa Gubernur Yan Pieter Zoen Coen. Tapi VOC dibubarkan karena :
Banyak pekerjanya yang korupsi
Membengkaknya biaya operasional
Persaingan dengan EIC (kongsi dagang Inggris)
Banyak pegawai yang tidak jujur
Pemberontakan penduduk

Untuk mengganti VOC, Van de Bosch mengusulkan Cultuur Stelshell, yaitu tanam paksa dengan ketentuan 1/5 tanah pribumi wajib ditanami rempah-rempah dan 4 jam kerja sehari petani harus tanam rempah-rempah.

Kerja Paksa ( cultuur stelshell)
Ditetapkan pada awal 1800 dgn usulan Van den Bosch. Di Eropa, terjadi saling perang antara Inggris, Belanda, Spanyol, Portugis dan Jerman. Belanda pun takluk pada Prancis. Maka, Prancis berupaya merebut kekuasaan Belanda di Indonesia dan mempertahankannya dari serangan Inggris. Untuk itu, Belanda mengutus Gubernur Deandels untuk mempertahankan Jawa dan Indonesia dari pengaruh EIC (kongsi dagang Inggris di India). Kebijakannya : meningkatkan tanam paksa, memperbanyak jumlah pajak dan meneruskan penetrasi pelayaran Hongi (maluku).

Tidak ada komentar: